Tak terasa kita lumayan lama tak berjumpa. Berjumpa untuk saling menyapa hatinya masing-masing. Lucunya kita ini, hal yang bodoh telah kita lakukan. Mungkin karena ini semua termasuk bagian cerita cinta kita berdua. Sungguh elok dirimu, membuatku terpaku dan membisu dikegelapan malam. Bulan yang indah menjadi saksi kita berdua. Malaikat-malaikat kita pun mencatat kita. Mendengarkan semua yang kita bicarakan, melihat apa yang kita lakukan. Di situ aku sadar, aku bukan siapa-siapamu. Aku juga tak pernah akan menjadi bagian dari hidupmu. Menjadi seseorang yang pernah terlihat dihidupmu saja aku sudah bersyukur.
Trauma rasanya mengingat-ngingat saat itu. Terpaku, terdiam dan tak berkutik dihadapanmu. Aku tau ini bukan mimpi. Bukan juga naskah sinetron hayalanku. Tapi, ini takdirku. Takdir yang sudah digoreskan tuhan untukku. Untuk aku dan dirimu. Rasanya masih mustahil saja dirimu melakukan itu padaku. Aku masih tidah manyangka dirimu bisa seperti itu. Melakukan hal yang tidak tertebak oleh firasatku. Firasat yang selalu peka akan semua hal tentangmu.
Matahari mulai menyinari. Burung-burung pun berkicauan kesana kemari. Dan aku pun mulai terbangun dari tidurku. Aku terbangun dengan perasaan bahagia bercampur kecewa. Pagi itu aku merasa mimpiku semalam terasa istimewa. Mimpi melihat wajahmu secara dekat dan berbincng-bincang denganmu, sementara sebelumnya kita tak pernah menyapa satu sama lain. Aku disini merasa seperti" punuk yang merindukan bulan." Ajaib bukan? aku melihat pesan dengan bertuliskan namamu. Dari itu aku mulai sadar, aku tidak bermimpi lagi ;'). Itu nyata, bukan lagi punuk yang merindukan bulan. Aku masih tidak percaya akan hal itu.
Berdiam diatas jalan membuatku semakin ingat kejadian itu, entah kenapa aku takut, namun aku juga bahagia:'). Rasanya aneh, tidak seperti biasanya aku merasakan hal yang bercampur aduk seperti itu.
Melihat deburan ombak, dengan semilir pantai yang tidak begitu kencang, aku mulai berfikir. Kenapa hal itu bisa terjadi secepat itu? Secepat angin laut membawa ombak ketepian pantai. Menggulung terus menggulung dan pergi lagi. Apa kisahku denganmu akan seperti ombak itu? Yang datang dan pergi, yang saling berpapasan, yang besar dan kecil? Indah juga kalau kisahku seperti itu.
Akhir-akhir ini pekerjaanku beralih menjadi penunggu surat. Menunggu setiap jawaban yang aku minta dari setiap pertanyaanku kepadamu disela-sela waktuku. Entah pagi, entah siang, dan entah malam sepertinya akan terbiasa dengan menunggu surat itu. Surat yang isinya bermacam-macam bentuk, dari yang sedih,kecewa,marah,bahagia ataupun datar. Saat ini dirimu mulai berterus terang kepadaku. Namun sayang, aku tak lagi ada perasaan yang lebih denganmu. Semua ini karenda kita punya perbedaan yang lebih. Lebih dari yang lain. Semoga saja dirimu menemukan sepertiku dilain tempat, tapi bukan aku :') dan aku, aku berdoa juga semoga ada orang sepertimu di tempat lain yang akan menemaniku nanti.
#cerpen
Selasa, 25 Juni 2013
Jumat, 14 Juni 2013
Angin kering menghembus perih..
Selamat pagi buku-buku. Hari ini udah H-3 aja. Seminggu ini terlalu sibuk denganmu buku-buku yang lama sudah tak tersentuh hingga halaman terakhir. Bukan terlalu sibuk, aku masih bisa menyempatkan untuk on dan melihatmu dari akun jejaring sosialmu. Mungkin percumah saja aku melakukan hal itu. Terkadang malah menyakitkan saja melihatnya. Apalagi kalau udah liat kakak itu. Langsung badmood enggak karuan begitu.
Pagi ini udah enggak enak aja rasanya. Ngerasa ada yang mengganjal di tenggorokan. Huh, ternyata ini adalah tanda-tanda awal aku flu berat lagi. Padahal aku udah persiapin sebelum minggu ini ada, biar enggak kena flu, tapi apa daya? Takdir menyuruhku untuk sakit. Ya memang awalnya masih biasa-biasa aja tapi malamnya sungguh tidak mengenakan sekali rasanya. Hari ini pertengahan aku test malah sakit begini, padahal esok itu pelajarannya berbahaya sekali. Sudah materinya banyak sekali malah lagi flu. Alhasil setelah pulang sekolah aku mencoba untuk minum jeruk nipis. Duh... asem banget rasanya. Belum sembuh juga ini sakit malah tambah. Sekarang udah mulai hidungku berlendir.
Sore ini niatnya mau istirahat tapi tetep aja enggak bisa. Banyak kegiatan enggak penting yang menyelimuti. Entah itu dari ortu yang ya lumayan gaptek sampai sms-sms ya lumayan penting sih:) hehe. Sore ini aku udah ada rencana buat les, yap so pasti karena esok ada test ipa. Bayangin aja kalau enggak les bakal kelabakan dihari esok itu. Siap-siap mau les penyakit keturunanku kambuh. Betapa susahnya hari ini. Dengan buku-buku yang mungkin hampir 1kg beratnya yang harus ku pelajarin. Setelah les aku pun mencoba istirahat. Padahal aku sama sekali belum belajar biologi dan TIK. Dengan itu aku alarm hpku jam 3.30. Udah subuh gitu, alarm nyala dan aku matiin juga. Saking enggak kuatnya sama kondisi tubuh yang lagi enggak fit kaya gini.
Malamnya aku ngetweet "Bismillahhirohmannirohim, dengan kebesaranmu ya Allah semoga esok keberuntungan datang kepadaku. Aamiin" Dan diretweet 2orang. Alhamdulillah aku bisa ngerjain 2 test itu, dan semoga nilainya diatas KKM. Hari itu aku ngerasa enggak enak banget udah nafasnya kerasa panas dan badan juga anget dengan muka setengah pucat. Siang itu pohon yang umurnya mungkin sama kaya aku ditebang, kasian juga sih sama itu pohon. Udah bertahun-tahun ngasih manfaat buat keluargaku malah ditebang.
Disaat aku lagi kaya gini, dia tidak peduli sama sekali. Jarang sekali aku menjumpainya. Malahan sering menghindar jikalau aku ada. Salah apa lagi aku ini? Sampai-sampai dia perlakuakanku seperti ini:'(. Ada yang aneh dengan dirinya, entah itu apa tapi dia berbeda. Apa dia membenciku? Kumohon jangan, lebih baik kita biasa saja. Aku lebih rela daripada aku dibenci olehmu.
Dihari kedua aku sakit ini masih saja kamu tidak tampak. Kemana kamu? Menghilang seperti hujan yang kemarin itu. Setelah deras mengalir lalu begitu saja berubah menjadi panas dan kering kerontang seperti siang hari ini. Hembusan panasnya menyakiti nafasku. Seperti kau menghilang menyakiti hatiku...
#sekian
Pagi ini udah enggak enak aja rasanya. Ngerasa ada yang mengganjal di tenggorokan. Huh, ternyata ini adalah tanda-tanda awal aku flu berat lagi. Padahal aku udah persiapin sebelum minggu ini ada, biar enggak kena flu, tapi apa daya? Takdir menyuruhku untuk sakit. Ya memang awalnya masih biasa-biasa aja tapi malamnya sungguh tidak mengenakan sekali rasanya. Hari ini pertengahan aku test malah sakit begini, padahal esok itu pelajarannya berbahaya sekali. Sudah materinya banyak sekali malah lagi flu. Alhasil setelah pulang sekolah aku mencoba untuk minum jeruk nipis. Duh... asem banget rasanya. Belum sembuh juga ini sakit malah tambah. Sekarang udah mulai hidungku berlendir.
Sore ini niatnya mau istirahat tapi tetep aja enggak bisa. Banyak kegiatan enggak penting yang menyelimuti. Entah itu dari ortu yang ya lumayan gaptek sampai sms-sms ya lumayan penting sih:) hehe. Sore ini aku udah ada rencana buat les, yap so pasti karena esok ada test ipa. Bayangin aja kalau enggak les bakal kelabakan dihari esok itu. Siap-siap mau les penyakit keturunanku kambuh. Betapa susahnya hari ini. Dengan buku-buku yang mungkin hampir 1kg beratnya yang harus ku pelajarin. Setelah les aku pun mencoba istirahat. Padahal aku sama sekali belum belajar biologi dan TIK. Dengan itu aku alarm hpku jam 3.30. Udah subuh gitu, alarm nyala dan aku matiin juga. Saking enggak kuatnya sama kondisi tubuh yang lagi enggak fit kaya gini.
Malamnya aku ngetweet "Bismillahhirohmannirohim, dengan kebesaranmu ya Allah semoga esok keberuntungan datang kepadaku. Aamiin" Dan diretweet 2orang. Alhamdulillah aku bisa ngerjain 2 test itu, dan semoga nilainya diatas KKM. Hari itu aku ngerasa enggak enak banget udah nafasnya kerasa panas dan badan juga anget dengan muka setengah pucat. Siang itu pohon yang umurnya mungkin sama kaya aku ditebang, kasian juga sih sama itu pohon. Udah bertahun-tahun ngasih manfaat buat keluargaku malah ditebang.
Disaat aku lagi kaya gini, dia tidak peduli sama sekali. Jarang sekali aku menjumpainya. Malahan sering menghindar jikalau aku ada. Salah apa lagi aku ini? Sampai-sampai dia perlakuakanku seperti ini:'(. Ada yang aneh dengan dirinya, entah itu apa tapi dia berbeda. Apa dia membenciku? Kumohon jangan, lebih baik kita biasa saja. Aku lebih rela daripada aku dibenci olehmu.
Dihari kedua aku sakit ini masih saja kamu tidak tampak. Kemana kamu? Menghilang seperti hujan yang kemarin itu. Setelah deras mengalir lalu begitu saja berubah menjadi panas dan kering kerontang seperti siang hari ini. Hembusan panasnya menyakiti nafasku. Seperti kau menghilang menyakiti hatiku...
#sekian
Minggu, 09 Juni 2013
Rabu, 05 Juni 2013
Gara-gara firasat :')
Malam ini ngerasa malu dan greget sama dia. Enggak nyangka dia lewat situ lagi :'). Tapi kenapa pas waktu yang enggak tepat sih. Lagi nyanyiin lagu judulnya "Firasat." Mana aku lagi test suara, duhduh.. greget deh sama kamu! Sebenernya seneng kamu bisa denger suaraku tapi gak tepat banget waktunya. Mana dia sok ngelama-ngelamain disitu lagi. Untung aku nyanyiinnya cuma 1menit aja. Enggak lama-lama kaya biasanya. Tapi aku berharap dia sadar ya akan lagu ini:) itu lagu asli buat dia di hari ini. Semoga dia cepet ngerti ya. Tapi bukan kah dia sudah mengerti? Namun kenapa tidak bertindak #galaulagi. Padahal aku juga tau kamu punya perasaan yang lebih serta sama denganku:') tapi sama aja cuma firasat yang menyatukan kita berdua. Entah kenapa kamu off saat aku on. Kamu benci sama aku? Sampai saking sering-seringnya kamu melakukan hal itu. Salah apa aku ini :'(
Ya Tuhan :') terima kasih untuk Lagu firasat&Dia dimalam ini. Semoga esok lebih baik lagi dari hari ini dan semoga dia bisa lebih banyak membuat aku tersenyum... aamiiin
Ya Tuhan :') terima kasih untuk Lagu firasat&Dia dimalam ini. Semoga esok lebih baik lagi dari hari ini dan semoga dia bisa lebih banyak membuat aku tersenyum... aamiiin
Sabtu, 01 Juni 2013
Hello Rain :)
Hello Rain :) Good Night You :-). Malam ini lumayan menghanyutkan. Dapet 3 lagu sekaligus buat temen galau serta tadi tuh liat kamu. Sampai-sampai masuk kamar terus netes deh air mataku. Kali ini aku bingung sama perasaanmu. Atau aku yang udah enggak perduli tentang perasaanmu? Tidak aah. Mungkin sebaliknya kamu yang terkadang tak ingin menegerti aku. Mungkin juga kamu yang tak perduli akan apa yang aku rasain. Entahlah Tuhan yang tau.
Kenapa sih komunikasi kita lewat batin? bukan secara langsung. Unik sih iya, nyesek sih juga:| Huh.. sialnya aku ini. Tapi syukurin aja deh, Takdir udah ada kok:) Jalanin aja, tapi jangan lupa berdoa & usaha.
Sabtu malam ini rasanya aneh, ada yang kurang dari malam sabtu biasanya. Apa karena kurang liat senyummu? Hahaha lucu sekali ya:( Kali ini aku kurangin deh ngekodein kamu, takut dikira berlebihan nanti sama kamu. Udah banyak yang tau sih kita ini gimana? Tapi percuma kalau cuma kaya gini aja. Kaya kertas yang disobek dan didiemin begitu aja:| Malang-malang, oh malang lah nasib ini.
Kenapa sih komunikasi kita lewat batin? bukan secara langsung. Unik sih iya, nyesek sih juga:| Huh.. sialnya aku ini. Tapi syukurin aja deh, Takdir udah ada kok:) Jalanin aja, tapi jangan lupa berdoa & usaha.
Sabtu malam ini rasanya aneh, ada yang kurang dari malam sabtu biasanya. Apa karena kurang liat senyummu? Hahaha lucu sekali ya:( Kali ini aku kurangin deh ngekodein kamu, takut dikira berlebihan nanti sama kamu. Udah banyak yang tau sih kita ini gimana? Tapi percuma kalau cuma kaya gini aja. Kaya kertas yang disobek dan didiemin begitu aja:| Malang-malang, oh malang lah nasib ini.
LEPASLAH ENGKAU....
"Lepas" itulah kata
yang susah terucap ketika berpisah. Masih kah ingat ketika pertama kali
bertemu? Dengan tatapan yang begitu manis dan melelehkan hati. Ketika semua
tanda-tanda berubah menjadi nyata.
Hai kamu, kamu yang hanya menyapaku dengan lirih. Itu sapaan pertamamu dan entah kapan kedua kalinya kamu akan menyapaku lagi. Dari sekian kali aku masih menunggu disini, kapan kamu bisa memanggilku lagi? Memanggil namaku untuk kedua kalinya. Enggak kerasa ya udah satu bulan. Sebulan penuh kerinduan, kenginan, serta penantian. Kerinduan akan kamu yang pertama kali aku kenal. Keinginan untuk bisa kenal denganmu, serta Penantian akan hal yang semu. Sudah sebulan berarti tinggal enam bulan lagi engkau pergi dan tak tau akan kembali atau tidak? Jika bermain logika aku pasti kalah denganmu, namun jika kita bermain perasaan pasti sama. Memang terkadang sulit dimengerti dengan logika, namun terkadang dengan perasaan aku semakin mengerti kamu. Kamu yang jarang sekali bicara denganku. Batinku yang menyapamu, batinku yang selalu memanggilmu. Memanggil sosok yang sangat dekat dengan hatiku. Namun jauh dari kehidupanku. Saat pertamakali aku menyapamu, taukah engkau akan perasaanku? Perasaan seorang wanita yang berani mengawali. Bukankah itu seharusnya kamu? Bukan aku:( . Ya sudahlah, terkadang memang seperti itu yang dilakukan. Memang sudah takdir Tuhan yang tergores sudah begitu. Jadi apa boleh buat? Hanya terima dan bersyukur saja. Mungkin kamu menganggap itu hanya hal biasa namun "TIDAK" untukku. Itu sebuah perjuangan melawan rasa takut dan malu untukku. Sejenak aku mulai berfikir. Jika dalam enam bulan kedepan nanti kau tetap sama, Apa aku masih kuat? Kuat menanti dan bersabar untuk hal yang ada ujungnya diakhir 6bulan nanti. Ya Tuhanku, kuatkan aku jika memang ini jalan yang harus aku tempuh. Dan jika ini bukan jalanku, berilah jalan yang lain Tuhan....
#terima kasih
Hai kamu, kamu yang hanya menyapaku dengan lirih. Itu sapaan pertamamu dan entah kapan kedua kalinya kamu akan menyapaku lagi. Dari sekian kali aku masih menunggu disini, kapan kamu bisa memanggilku lagi? Memanggil namaku untuk kedua kalinya. Enggak kerasa ya udah satu bulan. Sebulan penuh kerinduan, kenginan, serta penantian. Kerinduan akan kamu yang pertama kali aku kenal. Keinginan untuk bisa kenal denganmu, serta Penantian akan hal yang semu. Sudah sebulan berarti tinggal enam bulan lagi engkau pergi dan tak tau akan kembali atau tidak? Jika bermain logika aku pasti kalah denganmu, namun jika kita bermain perasaan pasti sama. Memang terkadang sulit dimengerti dengan logika, namun terkadang dengan perasaan aku semakin mengerti kamu. Kamu yang jarang sekali bicara denganku. Batinku yang menyapamu, batinku yang selalu memanggilmu. Memanggil sosok yang sangat dekat dengan hatiku. Namun jauh dari kehidupanku. Saat pertamakali aku menyapamu, taukah engkau akan perasaanku? Perasaan seorang wanita yang berani mengawali. Bukankah itu seharusnya kamu? Bukan aku:( . Ya sudahlah, terkadang memang seperti itu yang dilakukan. Memang sudah takdir Tuhan yang tergores sudah begitu. Jadi apa boleh buat? Hanya terima dan bersyukur saja. Mungkin kamu menganggap itu hanya hal biasa namun "TIDAK" untukku. Itu sebuah perjuangan melawan rasa takut dan malu untukku. Sejenak aku mulai berfikir. Jika dalam enam bulan kedepan nanti kau tetap sama, Apa aku masih kuat? Kuat menanti dan bersabar untuk hal yang ada ujungnya diakhir 6bulan nanti. Ya Tuhanku, kuatkan aku jika memang ini jalan yang harus aku tempuh. Dan jika ini bukan jalanku, berilah jalan yang lain Tuhan....
#terima kasih
Langganan:
Postingan (Atom)