Terima kasih 2014, banyak pengalaman yang aku ambil di tahun ini. Dari awal Januari-Maret ya banyak hal rutin yang harus dijalanin. Seneng bareng, susah bareng aku laluin bareng teman-temanku.Ya sebelum masa dimana aku harus bad rest di RS :) Jalan dari sekolah nyampe Neut, belum lagi ke Panembahan. Apalagi les malam di Gejayan. Semua aku siapin buat nunjukin aku bisa, dan harus bisa lebih dari seseorang.
Alunan soal-soal setiap hari membuatku siap. Namun, Allah berkehendak lain. Seminggu sebelum UN semua sudah mulai dipersiapkan. Tepat tanggal 27 April aku masih berjuang buat ngejar materi yang ketinggalan. Tanpa berfikiran badanku kurang sehat, karena disana ada seseorang yang sama-sama lagi berjuang juga. Semakin siang badanku mulai panas, tanda-tanda deman itu aku hiraukan. Semakin hari semakin drop, tanggal 28 aku mencoba menge-
check kondisiku di RS PKU. Hasilnya fine-fine aja. Hanya leukositku sedikit tinggi dari angka normalnya. Semua dokter beranggapan aku haya deman biasa awalnya. Hingga beberapa hari setelah itu sedikitpun cairan/makanan yang masuk ke dalam tubuhku keluar lagi. Semakin dipaksa semakin keluar. Hanya seteguk air putih saja langsung keluat lagi.
Aku lupa tepatnya kapan aku langsung dibawa ke RS Sarjito, aku dibawa ke IGD dan harus menunggu lama. Tepat dibagian spesialis anak aku ditanya gejala-gejala yang aku alami. Pusing-pusing selama seminggu ini sangat berbeda, seperti wanita sedang sakit perut dikala pms. Namun, aku merasakannya di otak bagian bawah. Entah apa itu aku pun tak tau. Hingga beberapa malam aku tidak bisa tidur. Tepat tanggal 2 mei dikala hampir mendekati ujian aku dibawa di RS Pantirapih. Banyak penge-checkan yang dilakukan. Dalam seminggu bolak-balik RS dan akhirnya di Opname di RS Panti Rapih. Diagnosa pertama cuman infeksi saluran pembuagan air kecil, tapi kok nyampe kepala enggak jelas gini.
Hingga berhari-hari dirawat masih saja belum ada pengurangan rasa sakit, malah semakin drop kondisiku. Tepat satu hari sebelum ujian nasional sahabat-sahabatku datang menjengukku. Rasanya enggak bisa apa-apa, terharu, seneng, sedih, dan bangga. Bangga punya sahabat kaya mereka yang bisa menyempatkan waktu
prepare UN buat jenguk aku. Rasanya sedih juga ngeliat mereka sedih gara-gara enggak bisa berjuang di
Final Test. Tapi kali ini aku kudu sembuh, sembuh but ujian susulan dan enggak ngecewain semua yag udah kasih aku semangat buat sembuh. Saat UN pun ada pula yang masih sempat-sempatnya menjengukku. Terharu rasaya punya sahabat seperti mereka. Membuatku semakin semangat untuk mengerjakan susulan tapi apa daya tubuhku masih lemah.
#belumselesaicomingsoonkayaapaanaja