Saat setelah ulangan semester 1 selesai. Kami para siswa SMP N 8 Yogyakarta diumumkan bahwa ada kunjungan. Kami tidak tau mau kemana kunjungan tersebut,
memang dari kelas satu kami juga mendapat program kunjungan seperti sekarang
ini, karena program kunjungan ini menjadi salah satu kegiatan intra-sekolah di
Sekolah kami. Ada beberapa anak yang sudah mengetahui dimana kita akan
berkunjung, namun belum pasti akan ke sana. Pada tanggal 11 Desember kami
mendapatkan pengumuman serta penjelasan terhadap program kunjungan tersebut.
Kami senang karena ternnyata kunjungan tersebut mengunjungi salah satu museum
purba di Indonesia.
Pada tanggal 13 Desember 2012 kami melakukan kunjungan ke
sebuah Museum Purba. Tepat pukul 06.45 wib kami bersama rombongan siswa lainnya
berkumpul di Aula sekolah. Pukul 7.00 kami semua melakukan doa bersama dan
disusul persiapan menuju museum. Tepat pukul 7.15 kami berangkat menuju museum,
semua dipastikan sudah membawa perlengkapannya masing-masing. Perjalanan ke
Museum kurang lebih menempuh waktu 2 jam. Rute pertama kita melalui jalan
C.Simanjuntak, kemudian menuju jalan kaliurang sampai di perempatan Ring-road
utara. Sesampainya diperempatan kami menuju arah timur, dan belok ke arah
selatan, kemudian ke timur melalui jalan Solo. Disebelah kiri jalan kita
melihat candi prambanan. Indahnya candi tersebut, tinggi megah dan kelihatan
kokoh. Perjalanan kali ini kita menuju kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di
sebelah kiri jalan juga kami melihat museum pabrik gula. Kami juga melewati
Solo bagian kotanya, seperti Jogja, padat dan sedikit macet.
Setengah perjalanan kita melewati gerbang perbatasan kota
Sragen. Kota yang dulu saat kami ke Bali disebut kota telanjang. Suasana
dipinggir perjalanan museum teramat khas oleh penduduk-penduduk yang teramat
ramah. Kami juga melewati rel kereta api dan di pinggir-pinggi relnya ada
beberapa hewan ternak yang sedang makan rumput. Hewan-hewannya juga lumayan
banyak diantaranya ada sapi dan kambing. Hewan-hewan disana memang dibiarkan
memakan rumput. Beberapa saat kemudian kita melihat papan yang bertuliskan
“Museum Sangiran 3 Km(ke kanan jalan) ternyata masih lama. Kami mulai memasuki
daerah pedesaan. Banyak kegiatan yang sedang dialakukan di pedesaan tersebut.
Kami juga melalui bukit dan jalanan yang terjal. Perjalanan sejauh 3 kilometer
tersebut serasa bermain di jetcoaster , naik turun. Sesampainya di gerbang ke 2
Museum Sangiran, kami melihat gapura yang berbentuk 2 gading yang menyatu sama
lain. Sesampai disana kami melihat rombongan yang lain. Ternyata bukan hanya
sekolah kami yang mengunjunginya.
Museum
Sangiran adalah museum arkeologi yang
terletak di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten
Sragen, provinsi Jawa
Tengah, Indonesia. Museum ini berdekatan dengan area situs
fosil purbakala Sangiran yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Situs Sangiran memiliki luas mencapai 56
km² meliputi tiga kecamatan di Sragen (Gemolong, Kalijambe, dan Plupuh) serta Kecamatan Gondangrejo yang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar. Situs Sangiran berada di dalam kawasan
Kubah Sangiran yang merupakan bagian dari depresi Solo, di kaki Gunung Lawu (17
km dari kota Solo). Museum Sangiran beserta situs arkeologinya,
selain menjadi obyek wisata yang menarik juga merupakan arena penelitian
tentang kehidupan pra sejarah terpenting dan terlengkap di Asia, bahkan dunia. Di museum dan situs Sangiran dapat
diperoleh informasi lengkap tentang pola kehidupan manusia purba di Jawa yang
menyumbang perkembangan ilmu pengetahuan seperti Antropologi, Arkeologi,
Geologi, Paleoanthropologi. Di lokasi situs Sangiran ini pula, untuk pertama
kalinya ditemukan fosil rahang bawah Pithecantropus erectus (salah satu spesies
dalam taxon Homo erectus) oleh arkeolog Jerman, Profesor Von Koenigswald. Lebih menarik lagi, di area situs Sangiran
ini pula jejak tinggalan berumur 2 juta tahun hingga 200.000 tahun masih dapat
ditemukan hingga kini. Relatif utuh pula. Sehingga para ahli dapat merangkai
sebuah benang merah sebuah sejarah yang pernah terjadi di Sangiran secara
berurutan
Pertama
kali kita diajak oleh pemandu ke dalam Ruang
Laboratorium, tempat untuk melakukan proses konservasi terhadap fosil-fosil
yang ditemukan, sebelum ke dalam ruangan kita semua dpertunjukan oleh lahar gunung lawu
prurba Disana kita melihat perkembangan
manusia dari awal sampai akhir dan disana juga kami melihat berbagai tengkorang
manusia jaman purba. Selain itu kita juga melihat fosil-fosil ikan dan
bebatuan. Semua yang ada diriangan itu
kami keluar ruangan dan berhinti, karena pemandu yang ada disana menjelaskan
dan menjawab berbagai pertanyaan yang
ada ditugas kami, Kemudian kami turun menuju Ruang Perpustakaan, tempat
menyimpan koleksi buku-buku.
Disana banyak buku-buku dan tokoh-tokoh yang
terlibat dalam membangun dan meneliti daerah sangiran. Disana juga ada gambar
penyebaran manusia-manusia purba di Dunia, setelah di ruangan ke 2 selesai kita
diajan menaiki tangga ke atas lagi, dan kita mencapai ruangan teratas gedung
tersebut, yaitu Ruang Penyimpanan, ruang tempat penyimpanan koleksi
fosil-fosil.

Koleksi fosil-fosil yang tersimpan di museum
ini mencapai 13.806 buah yang tersimpan pada dua tempat yaitu 2.931 tersimpan
di ruang pameran dan 10.875 di dalam ruang penyimpanan.Koleksi yang tersimpan
dalam museum ini yaitu: Fosil Manusia:
Australopithecus africanus, Pithecanthropus modjokertensis, Pithecanthropus
erectus, Pithecanthropus soloensis, Homo Neanderthal Eropa, Homo Neanderthal
Asia, Homo sapiens. Fosil Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata) : Elephas
namadicus (Galah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (Gajah),
Bubalus palaeokarabau (Kerbau), Felis palaejavanica (Harimau), Sus sp (Babi),
Rhinocerous sondaicus (Badak), Bovidae (Sapi, Banteng) Cervus sp. (Rusa) Fosil
Binatang Air :Crocodillus sp. (Buaya), ikan, kepiting, gigi hiu, Hippopotamus
sp. (Kuda Nil), Moluska (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), Foraminifera dan
Chelonia sp. (Kura-kura). Batuan : Rijang, Kalsedon dan Agate. Fosil Tumbuhan
Laut : Diatomit. Alat-alat Batu
: Serpih, Bilah, Serut, Kapak Perimbas, Bola batu, Kapak Penetak.
Setelah semua wahana
museum tersebut kami beristirahat, ada yang makan,minum dan sholat dzuhur. Ada
pula yang membeli oleh-oleh seperti sksesoris maupun baju. Disamping itu
pemutaran video seputar terjadinya sangiran dan manusia purba. Pukul 14.00 wib
kami semua melanjutkan perjalanan pulang disertai hujan. Akhirnya kami sampai
di Sekolah dan pulang kerumah dengan selamat walaupun sedikit kelelahan.Bottom of Form