Rabu, 19 Desember 2012

MENARA EIFFEL


Menara Eiffel
Karya : Oktavia Dwi Pusparini
 

Menara Eiffel
Namamu seperti penciptamu,
Karya seorang arsitektur Gustave Eiffel
Sungguh indah nan elok bangunanmu
Berdiri kokoh, menentang langit yang biru


     Rumput rumput yang hijau
     Pohon pohon yang rindang
     Dan langit biru yang cerah
     Menambah pesona keindahanmu


Kau adalah salah satu keajaiban di Dunia ini         
Di kota Paris, Prancis
Di mana kau berdiri kokoh menentang langit

Selasa, 18 Desember 2012

Fieldtrip 8 Junior High School to Sangiran "The Homeland of Java Man"



Saat setelah ulangan semester 1 selesai. Kami para siswa SMP N 8 Yogyakarta diumumkan bahwa ada kunjungan. Kami tidak tau mau kemana kunjungan tersebut, memang dari kelas satu kami juga mendapat program kunjungan seperti sekarang ini, karena program kunjungan ini menjadi salah satu kegiatan intra-sekolah di Sekolah kami. Ada beberapa anak yang sudah mengetahui dimana kita akan berkunjung, namun belum pasti akan ke sana. Pada tanggal 11 Desember kami mendapatkan pengumuman serta penjelasan terhadap program kunjungan tersebut. Kami senang karena ternnyata kunjungan tersebut mengunjungi salah satu museum purba di Indonesia.

Pada tanggal 13 Desember 2012 kami melakukan kunjungan ke sebuah Museum Purba. Tepat pukul 06.45 wib kami bersama rombongan siswa lainnya berkumpul di Aula sekolah. Pukul 7.00 kami semua melakukan doa bersama dan disusul persiapan menuju museum. Tepat pukul 7.15 kami berangkat menuju museum, semua dipastikan sudah membawa perlengkapannya masing-masing. Perjalanan ke Museum kurang lebih menempuh waktu 2 jam. Rute pertama kita melalui jalan C.Simanjuntak, kemudian menuju jalan kaliurang sampai di perempatan Ring-road utara. Sesampainya diperempatan kami menuju arah timur, dan belok ke arah selatan, kemudian ke timur melalui jalan Solo. Disebelah kiri jalan kita melihat candi prambanan. Indahnya candi tersebut, tinggi megah dan kelihatan kokoh. Perjalanan kali ini kita menuju kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di sebelah kiri jalan juga kami melihat museum pabrik gula. Kami juga melewati Solo bagian kotanya, seperti Jogja, padat dan sedikit macet.
Setengah perjalanan kita melewati gerbang perbatasan kota Sragen. Kota yang dulu saat kami ke Bali disebut kota telanjang. Suasana dipinggir perjalanan museum teramat khas oleh penduduk-penduduk yang teramat ramah. Kami juga melewati rel kereta api dan di pinggir-pinggi relnya ada beberapa hewan ternak yang sedang makan rumput. Hewan-hewannya juga lumayan banyak diantaranya ada sapi dan kambing. Hewan-hewan disana memang dibiarkan memakan rumput. Beberapa saat kemudian kita melihat papan yang bertuliskan “Museum Sangiran 3 Km(ke kanan jalan) ternyata masih lama. Kami mulai memasuki daerah pedesaan. Banyak kegiatan yang sedang dialakukan di pedesaan tersebut. Kami juga melalui bukit dan jalanan yang terjal. Perjalanan sejauh 3 kilometer tersebut serasa bermain di jetcoaster , naik turun. Sesampainya di gerbang ke 2 Museum Sangiran, kami melihat gapura yang berbentuk 2 gading yang menyatu sama lain. Sesampai disana kami melihat rombongan yang lain. Ternyata bukan hanya sekolah kami yang mengunjunginya.
Museum Sangiran adalah museum arkeologi yang terletak di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Museum ini berdekatan dengan area situs fosil purbakala Sangiran yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Situs Sangiran memiliki luas mencapai 56 km² meliputi tiga kecamatan di Sragen (Gemolong, Kalijambe, dan Plupuh) serta Kecamatan Gondangrejo yang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar. Situs Sangiran berada di dalam kawasan Kubah Sangiran yang merupakan bagian dari depresi Solo, di kaki Gunung Lawu (17 km dari kota Solo). Museum Sangiran beserta situs arkeologinya, selain menjadi obyek wisata yang menarik juga merupakan arena penelitian tentang kehidupan pra sejarah terpenting dan terlengkap di Asia, bahkan dunia. Di museum dan situs Sangiran dapat diperoleh informasi lengkap tentang pola kehidupan manusia purba di Jawa yang menyumbang perkembangan ilmu pengetahuan seperti Antropologi, Arkeologi, Geologi, Paleoanthropologi. Di lokasi situs Sangiran ini pula, untuk pertama kalinya ditemukan fosil rahang bawah Pithecantropus erectus (salah satu spesies dalam taxon Homo erectus) oleh arkeolog Jerman, Profesor Von Koenigswald. Lebih menarik lagi, di area situs Sangiran ini pula jejak tinggalan berumur 2 juta tahun hingga 200.000 tahun masih dapat ditemukan hingga kini. Relatif utuh pula. Sehingga para ahli dapat merangkai sebuah benang merah sebuah sejarah yang pernah terjadi di Sangiran secara berurutan
 Pertama kali kita diajak oleh pemandu ke dalam Ruang Laboratorium, tempat untuk melakukan proses konservasi terhadap fosil-fosil yang ditemukan, sebelum ke dalam ruangan kita semua dpertunjukan oleh lahar gunung lawu prurba  Disana kita melihat perkembangan manusia dari awal sampai akhir dan disana juga kami melihat berbagai tengkorang manusia jaman purba. Selain itu kita juga melihat fosil-fosil ikan dan bebatuan.  Semua yang ada diriangan itu kami keluar ruangan dan berhinti, karena pemandu yang ada disana menjelaskan dan menjawab berbagai pertanyaan  yang ada ditugas kami, Kemudian kami turun menuju Ruang Perpustakaan, tempat menyimpan koleksi buku-buku.


Disana banyak buku-buku dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam membangun dan meneliti daerah sangiran. Disana juga ada gambar penyebaran manusia-manusia purba di Dunia, setelah di ruangan ke 2 selesai kita diajan menaiki tangga ke atas lagi, dan kita mencapai ruangan teratas gedung tersebut, yaitu Ruang Penyimpanan, ruang tempat penyimpanan koleksi fosil-fosil. 
Koleksi fosil-fosil yang tersimpan di museum ini mencapai 13.806 buah yang tersimpan pada dua tempat yaitu 2.931 tersimpan di ruang pameran dan 10.875 di dalam ruang penyimpanan.Koleksi yang tersimpan dalam museum ini yaitu: Fosil Manusia: Australopithecus africanus, Pithecanthropus modjokertensis, Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus soloensis, Homo Neanderthal Eropa, Homo Neanderthal Asia, Homo sapiens. Fosil Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata) : Elephas namadicus (Galah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (Gajah), Bubalus palaeokarabau (Kerbau), Felis palaejavanica (Harimau), Sus sp (Babi), Rhinocerous sondaicus (Badak), Bovidae (Sapi, Banteng) Cervus sp. (Rusa) Fosil Binatang Air :Crocodillus sp. (Buaya), ikan, kepiting, gigi hiu, Hippopotamus sp. (Kuda Nil), Moluska (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), Foraminifera dan Chelonia sp. (Kura-kura). Batuan : Rijang, Kalsedon dan Agate. Fosil Tumbuhan Laut : Diatomit. Alat-alat Batu : Serpih, Bilah, Serut, Kapak Perimbas, Bola batu, Kapak Penetak.
Setelah semua wahana museum tersebut kami beristirahat, ada yang makan,minum dan sholat dzuhur. Ada pula yang membeli oleh-oleh seperti sksesoris maupun baju. Disamping itu pemutaran video seputar terjadinya sangiran dan manusia purba. Pukul 14.00 wib kami semua melanjutkan perjalanan pulang disertai hujan. Akhirnya kami sampai di Sekolah dan pulang kerumah dengan selamat walaupun sedikit kelelahan.Bottom of Form